Sabtu, 07 Juni 2014

Makalah Manajemen Operasional " Strategi Tata Letak"

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dsb.).
            Biasanya, masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi dimana perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan tersebut. Hal ini sangat penting, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan mempengaruhi bukan saja komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen eskternal serta variabel-variabel penentu lain seperti biaya dan mata uang.  Begitu juga dengan perencanaan tata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas dari perusahaan tersebut, sehingga beban atau biaya aliran material yang tidak diperlukan bisa dihilangkan atau diminimalkan. Oleh karena itu, pada tugas makalah kelompok ini akan membahas tentang strategi lokasi dan tata letak departemen sehingga dihasilkan tata-letak yang mempunyai biaya aliran material yang kecil. Salah satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup perusahaan.

1.2  Rumusan Masalah

Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan akan dibatasi pada hal-hal berikut:
1  .      Bagaimana Keunggulan Bersaing Tata Letak Dengan Tenknologi Tinggi?
2  .      Apa Pengertian Tata Letak dan Apa Saja Jenis-Jenis Tata Letak
3  .      Apa Contoh Profil Perusahaan Global?

1.3  Tujuan
1  .      Untuk Mengetahui Keunggulan Bersaing Tata Letak Dengan Teknologi Tinggi
2  .      Untuk Mengetahui Apa Pengertian Tata Letak Dan Jenis-Jenisnya
3  .      Diharapkan Dapat Menambah Pengetahuan Para Pembaca Makalah


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Keunggulan Bersaing dan Tata Letak dengan Teknologi Tinggi
Strategi bersaing adalah pencarian posisi bersaing yang menguntungkan di dalam suatu industri. Strategi bersaing bertujuan menegakkan posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan industri untuk menciptakan keunggulan bersaing. Perubahan teknologi merupakan salah satu faktor utama pendorong persaingan dan berperan penting dalam mendorong perubahan struktur industri serta mendorong terciptanya industri baru. Faktor penyeimbang yang penting, yaitu hal yang merongrong keunggulan bersaing perusahaan yang terlindung kuat sekalipun dan sekaligus mendorong perusahaan lain maju ke depan. Perubahan teknologi cenderung dipandang berharga demi perubahan itu sendiri, setiap perubahan teknologi yang dapat dipelopori perusahaan mana saja diyakini sebagai sesuatu yang baik.
Perubahan teknologi merupakan hal yang penting hanya jika perubahan ini berpengaruh pada keunggulan bersaing dan struktur industri. Tidak semua perubahan teknologi memberikan manfaat strategis. Perubahan teknologi bahkan bisa memperburuk posisi bersaing perusahaan dan daya tarik industri bersangkutan.
Teknologi merupakan hal yang merangkum seluruh rantai nilai perusahaan dan menjangkau ke luar dari segala teknologi yang selama ini kita tahu memiliki hubungan langsung dengan produk. Industri yang telah mencapai tahap kematangan teknologi seringkali menyebabkan terjadinya malapetaka strategis.
Teknologi dan Keunggulan Bersaing
Teknologi memiliki peran signifikan dalam menentukan posisi biaya relatif atau difernsiasi relatif karena terwujud dalam setiap aktivitas nilai dan berperan dalam mewujudkan keterkaitan antara berbagai aktivitas maka teknologi dapat memiliki pengaruh besar terhadap biaya dan diferensiasi. Perusahaan yang dapat menemukan teknologi yang lebih bagus daripada pesaingnya untuk melaksanakan aktivitas akan memperoleh keunggulan bersaing.
Teknologi dapat mempengaruhi keunggulan bersaing dengan cara mengubah atau mempengaruhi semua faktor penentu biaya atau keunikan lain. Perusahaan dapat memakai perkembangannya atau untuk menjadi perusahaan yang pertama atau satu-satunya yang memanfaatkan faktor penentu tertentu.
Sebagian perusahaan aluminium di Jepang termasuk produsen biaya tinggi dengan berusaha keras dan berhasil menciptakan teknologi pereduksian karbotermis sehingga dapat mengurangi konsumsi energi. Contoh diferensiasi adalah Federal Express yang mengubah konfigurasi rantai nilai dalam pengantaran paket kecil dan berhasil menyediakan jasa pengantaran yang lebih cepat dan dapat diandalkan. Perubahan biasanya dalam cara perusahaan melaksanakan aktivitasnya atau menggabungkan berbagai teknologi yang tersedia seringkali memungkinkan perusahaan yang bersangkutan memperoleh keunggulan bersaing,
B.     Tata Letak dan Jenis-Jenisnya
Proses membuat tata letak adalah merangkaikan unsur-unsur tertentu menjadi suatu susunan yang menyenangkan dan dapat mencapai tujuan. Karena itu harus dirancang dengan teliti dan seksama. langkah pertama secara visual adalah proses pemikiran yang menghasilkan keputusan- keputusan tentang:
  • Gagasan-gagasan yang kemudian dinyatakan dengan kata-kata
  • Unsur-unsur yang akan dipakai
  • Pentingnya hubungan gagasan dan unsur secara relatif
  • Urutan penyajian
Tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak adalah : Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik Modal karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman Interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik Fleksibilitas.
Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, para manager melatih silang karyawan, merawat peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja berdekatan, dan menggunakan peralatan kecil yg mudah dipindahkan.

Jenis - Jenis Tata Letak

    1.      Tata Letak Miniatur
Kebanyakan pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan tata letak menggunakan miniatur dengan ukuran yang bebas tetapi masih dilihat ukuran yang biasanya berbanding tertentu sesuai dengan ukuran yang sebenarnya(dalam skala).
Sketsa kecil/miniatur mempunyai tiga keuntungan, yaitu:
  ¥  Merupakan sarana ekonomis untuk menguji berbagai rancangan tata letak.
  ¥  Karena dapat dikerjakan dengan cepat, sehingga perancang bebas membuat percobaan yang tidak berhasil. bila dibua dengan ukuran penuh atau ukuran yang sesungguhnya, itu akan memakan waktu dan tenaga, dan akibatnya agak segan untuk membuang percobaan yang gagal.
  ¥  Pelaksanaan miniatur menimbulkan gagasan lebih lanjut. meskipun sketsa pertama dan kedua menemui sasarannya, tetapi dapat menghangatkan proses kreasi dan mendorong arus gagasan yang lebih produktif.

    2.      Tata Letak Kasar
Tata letak kasar ialah tata letak miniatur terbaik diperbesar ukurannya menjadi tata letak kasar sebesar ukuran yang sesungguhnya.
    3.      Tata Letak Komperehensif
Tata letak komperehensif adalah tata letak yang pasti, memperlihatkan bagaimana wajah hasil akhirnya itu nantinya.                                                                                    
    4.      Art Work
Art work adalah tata letak lanjutan dari komperehensif yang telah disetujui dan siap untuk diproduksi cetak. Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi terjadinya : aliran bahan, manusia dan informasi di dalam-atau-antar wilayah. Sebuah tata letak yang baik perlu menetapkan hal-hal berikut :
  @ Peralatan penangan bahan – Manager harus memutuskan peralatan yang akan digunakan, seperti ban berjalan, cranes, automated storage and retrieval system, juga kereta otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan.
  @ Kapasitas dan persyaratan luas ruang -  Desain tata letak dan penyediaan ruang hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin, dan perakitan diketahui.  Seperti persyaratan ruangan persegi empat minimal berukuran 6 x 6 kaki, ditambah toilet, kantin, tangga, lift, juga pencegahan masalah keamanan, kebisingan, debu, temperature, dan ruangan peraltan dan mesin.
  @ Lingkungan hidup dan estetika – Penentuan tata letak juga membutuhkan keputusan mengenai jendela, penghijauan, dan tinggu atap untuk menyediakan aliran udara, mengurangi kebisingan, dan menyediakan keleluasaan pribadi.
  @ Aliran informasi – Penentuan tata letak harus memperhatikan kelancaran komunikasi antar divisi, misalnya jarak antar ruang, pembatas setengah badan, atau ruang kantor terpisah.
  @ Biaya pergerakan antarwilayah kerja – pertimbangkan hal hal yang berkaitan dengan pemindahan bahan dan kepentingan beberapa wilayah tertentun untuk didekatkan satu sama lain.

Terdapat enam pendekatan biasa digunakan oleh para manajer dalam menyelesaikan permasalahan tata letak, yaitu:                                               
    1.      Tata Letak Kantor
Adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan pekerja, dan ruang dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi. Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi. Tata letak dan fungsi kantor terus berubah akibat perubahan teknologi. Walaupun begitu, analisis tata letak kantor masih memerlukan pendekatan berbasis tugas, korespondensi lewat kertas, kontrak, dokumen hukum, dokumen klien, naskah cetak, gambar, dan desain masih memegang peraan besar di banyak kantor.
Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa diagram hubungan (relationship chart). Diagram yang disiapkan untuk sebuah kantor desainer produk menyatakan kepala bidang pemasaran haruslah (1) dekat dengan wilayah desainer, (2) kurang dekat dengan sekretaris pusat, (3) tidak dekat sama sekali dengan ruang fotokopi atau departemen keuangan.
Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan. Pertama, teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan memindahkan informasi secara elektronik. Kedua, perusahaan modern menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa. Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan lebih sedikit berada di kantor.

    2.      Tata Letak Toko Eceran
Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku konsumen.  Layout ini didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat bagi beragam produk dalam toko. Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu: Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai keuntungan besar seperti kosmetika, asesories. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secara tersebar untuk bisa dilihat lebih banyak konsumen.
Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi
Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi konsumen.

    3.      Tata Letak Gudang
Storage atau warehouse atau inventory adalah gudang penyimpanan untuk tempat menyimpan material baik bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikirim ke pelanggan. Sebagian besar material disimpan di gudang di lokasi tertentu sampai material tadi diperlukan dalam proses produksi. Bentuk gudang tergantung ukuran dan kuantitas komponen dalam persediaan dan karakter sistem penanganan bahan dari produk atau kontainer yang digunakan. Fungsi inventory:
    §      Memisahkan berbagai material untuk proses produksi
    §      Menyediakan material untuk pilihan pelanggan
    §      Mengambil keuntungan diskon
    §      Menjaga pengaruh inflasi

    4.      Tata letak Sel Kerja
Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan khusus mesin dan peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik sama dan kemungkinkan tidak hanya batch tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari produk yang sama) tetapi juga sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel kerja tertentu. SeI kerja dapat dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak yang berorientasi pada proses. Walaupun ide sel kerja pertama kali diperkenalkan oleh R. E. Flanders pada tahun 1925, hanya dengan meningkatnya penggunaan teknologi kelompok maka teknik tersebut semakin teruji.
Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan. Oleh karena itu, sel kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau volume produk berubah. Keunggulan Sel kerja adalah: Mengurangi persediaan bahan setengah jadi karena Sel kerja di-set untuk menghasilkan keseimbangan aliran dari mesin ke mesin. Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit karena berkurangnya persediaan bahan setengah jadi yang diperlukan di antara mesin.
Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi karena adanya bahan setengah jadi yang lebih sedikit, menyebabkan adanya pergerakan bahan yang lebih cepat melalui sel kerja. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung karena adanya peningkatan komunikasi antar karyawan, aliran bahan yang lebih baik, dan penjadwalan yang lebih baik. Meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi dan produk karena karyawan dapat menerima tanggung jawab yang lebih dan kualitas produk yang dikaitkan secara Iangsung kepada mereka dan sel kerja mereka. Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin karena adanya penjadwalan yang lebih baik dan aliran bahan yang lebih cepat. Mengurangi modal pada mesin dan peralatan karena tingkat pemanfaatan fasilitas yang baik mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan dan perangkat.

    5.      Tata Letak Berorientasi Produk
Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah. Produksi yang berulang dan kontinu, menggunakan tata letak produk. Asumsi yang digunakan adalah: Volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi. Permintaan produk cukup stabil untuk memberikan kepastian akan penanaman modal yang besar untuk peralatan khusus. Produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya, yang memberikan penilaian adanya penanaman modal pada peralatan khusus. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai kualitas yang seragam (cukup terstandarisasi) untuk memastikan bahwa mereka dapat dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut.
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi dan perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil dan komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini perakitan (assembly line) meletakan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan proses yang berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus “seimbang”, yaitu waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan harus sama atau seimbang dengan waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi, sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh seoarang pekerja di lini perakitan harus “seimbang” dengan waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya yang dikerjakan oleh pekerja berikutnya.
Keuntungan utama dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
 Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandarisasi dan bervolume tinggi. Biaya penanganan bahan yang rendah. Mengurangi persediaan barang setengah jadi. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
 Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah: Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk menjalankan proses cukup besar. Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan seluruh operasi pada lini yang sama juga terganggu. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi yang berbeda. Karena permasalahan lini pabrikasi dan lini perakitan serupa, pembahasan kali ini ditujukan pada lini perakitan. Pada sebuah lini perakitan, biasanya sebuah produk berjalan melalui wahana yang otomatis, seperti sebuah ban berjalan, melalui serangkaian stasiun kerja hingga selesai. Ini merupakan cara mobil dirakit, televisi dan pemanggang kue dibuat, dan roti lapis pada restoran cepat saji dibuat. Tata letak yang berorientasi pada produk menggunakan peralatan yang lebih otomatis dan didesain secara khusus dari pada tata letak yang berorientasi pada proses.

    6.      Tata Letak Berorientasi Proses
Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di saat produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume rendah dengan variasi tinggi Pada tugas akhir ini hanya dibahas mengenai layout dari lokasi departemen.
Dengan penataan lokasi departemen yang baik, diharapkan perusahaan mendapat keuntungan, antara lain :Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal. Penggunaan ruangan yang efisien. Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan. Penggunaan tenaga kerja yang efisien. Mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pabrikasi atau untuk melayani konsumen. Dalam perancangan tata-letak berorientasi proses, taktik yang paling umum adalah mendekatkan departemen-departemen yang mempunyai interaksi tinggi sehingga meminimumkan biaya penanganan material.
Kelebihan dan Kelemahan Tata Letak Berorientasi Pada Proses          
Kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu mesin, proses produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lain dalam departemen yang sama. Tata letak ini juga sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda. Kelemahan tata letak ini terletak pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin yang berubah, dan penanganan bahan yang unik. Sebagai tambahan, peralatan yang memiliki kegunaan umum, membutuhkan tenaga kerja yang terampil, dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang setengah jadi yang tinggi membutuhkan modal yang lebih banyak. Tata Letak Ruang Gawat Darurat yang menunjukkan Rute dari 2 Pasien

C.    Profil Perusahaan Global

Perusahaan global adalah unit bisnis yang memiliki kantor pusat di banyak negara lain dengan sistem pengambilan keputusan desentralisasi. Sistem partisipasi bisnis global digunakan karena sudah semakin pudar dan hilangnya batasan-batasan pasar suatu negara dengan negara lainnya (globalisasi). Biasanya perusahaan global memiliki ciri distribusi sudah ekspor, memiliki unit produksi di luar negara asal dan melakukan aliansi dengan perusahaan asing.

McDonald’s Mencari Keunggulan Bersaing Melalui Tata Letak

Dalam setengah abad keberadaannya, McDonald’s telah membuat  perubahan besar-besaran dalam industri restoran dengan dengan menciptakan suatu restoran siap saji yang memiliki menu terbatas. McDonald’s juga telah membuat lima inovasi utama. Pertama, adalah pengenalan tempat duduk di dalam ruangan (1950-an) yang membuat isu strategis dari tata letak fasilitas, sebagaimana hal kedua, yakni jendela drive-through (1970-an). Ketiga, penambahan menu sarapan pada menu yang ada (1980-an) merupakan strategi produk. Keempat, penambahan area bermain (1980-an) yang lagi-lagi merupakan keputusan tata letak.
            Pada tahun 1990-an, McDonald’s melengkapi kelima inovasi utamanya yang kali ini dengan melakukan penataan ulang dapurnya secara radikal di seluruh outletnya di Amerika Utara yang berjumlah 13.500. Pada system dapur yang diberi nama “Dibuat untuk Anda (Made for You)”, roti lapis daging dibuat sesuai dengan tata letak yang baru.
            Pada tahun 2004, waralaba tersebut mulai melakukan inovasi utamanya yang keenam, tata letak baru untuk pemesanan makanan: kios swalayan (self service kiosk). Kios swalayan telah berusaha diwujudkan sejak digunakannya ATM di tahun 1985 (ada lebih dari ½ juta mesin ATM). Alaska Airlines adalah maskapai penerbangan pertama yang menyediakan fasilitas check in bandara secara swalayan pada 1996. Sekarang, sebagian besar penumpang penerbangan besar melakukan check in secara swalayan. Kios Check in swalayan memakan tempat lebih sedikit daripada seorang karyawan, juga mengurangi waktu antre.
            Sekarang, McDonald’s sedang mengerjakan inovasi utamanya yang ketujuh, dan tidak mengejutkan juga berkaitan dengan tata letak. Perusahaan ini sedang merancang ulang semua restorannya (ada 30.000) di seluruh dunia untuk menyesuaikannya dengan wajah abad ke 21. Tempat makannya akan terpisah menjadi tiga bagian dengan setiap karakteristiknya: (1) zona “diam (linger)” focus pada remaja dan menawarkan furniture yang nyaman dan koneksi Wi-Fi; (2) zona “ambil dan pergi (grab and go)” menawarkan tempat duduk yang tinggi, bangku ala bar, dan TV plasma; serta (3) “zona fleksibel” yang mempunyai warna yang cerah untuk keluarga, kursi fleksibel, dan musik untuk anak-anak. Biaya per bagian ini sebesar $300.000-$400.000 untuk renovasi.
            Seperti telah diketahui oleh McDonald’s, tata letak fasilitas benar-benar merupakan sumber keunggulan bersaing.

BAB III
PENUTUP
     1.      Kesimpulan
Tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan

     2.      Saran
Dalam menentukan tata letak, sebaiknya memperhatikan langkah – langkah berikut :
·         Definisikan tujuan tata letak, dalam hal ini bisa berupa produk apa yang akan dibuat dan berapa banyak.
·         Memonitor jalannya pabrik dan mengevaluasi tata letak yang dioperasikan.
·         Melakukan Optimasi Tata Letak - Optimasi tata letak diantara yang paling banyak diperhatikan ada dua yakni ; minimasi ongkos penanganan material pada tata letak proses (job shop) dan maksimasi efektifitas operator dengan penyeimbangan lintas (line balancing) pada tata letak lintas produksi.
·         Memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan – tujuan tata letak.
·         Spesifikasikan aktifitas premier yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan diatas, seperti aktifitas produksi ; yang meliputi identifikasi proses produksi, mesin – mesin yang terlibat, jumlah mesin dan tenaga kerja pelaksana, kapasitas produksi, kebutuhan gudang bahan baku dan barang jadi, dan aspek perawatan mesin serta penanganan material.
·         Spesifikasikan aktifitas sekunder yang mendukung aktifitas premier, seperti parkir, kantor, ibadah/masjid, kantin, klinik , pengolah limbah/sampah, sarana olahraga, satuan pengamanan, dan jalan – jalan kendaraan dilingkungan pabrik serta taman – taman.


DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay & Render, Barry. 2009.  “Manajemen Operasi Edisi 9, Buku 1”. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Heizer, Jay & Render, Barry. 2009.  “Manajemen Operasi Edisi 7, Buku 1”. Jakarta: Penerbit Salemba Empat





2 komentar:

  1. Numpang Copas ya min. soalnya isi makalahnya pas banget dengan topik yang akan kami bawakan

    BalasHapus