BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi perusahaan jenis apapun,
baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa tentulah menyadari bahwa
kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar laba yang besar.
Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan memerlukan
keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut,
produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan
konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dsb.).
Biasanya,
masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi dimana
perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan
tersebut. Hal ini sangat penting, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut
akan mempengaruhi bukan saja komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen
eskternal serta variabel-variabel penentu lain seperti biaya dan mata
uang. Begitu juga dengan perencanaan
tata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas
dari perusahaan tersebut, sehingga beban atau biaya aliran material yang tidak
diperlukan bisa dihilangkan atau diminimalkan. Oleh karena itu, pada tugas
makalah kelompok ini akan membahas tentang strategi lokasi dan tata letak
departemen sehingga dihasilkan tata-letak yang mempunyai biaya aliran material
yang kecil. Salah satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi yang harus
baik dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau
jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses
produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik, perusahaan perlu
menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat
mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya
perusahaan perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah
perusahaan memiliki devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai
tulang punggung kelangsungan hidup perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan
akan dibatasi pada hal-hal berikut:
1 .
Bagaimana Keunggulan Bersaing Tata Letak Dengan
Tenknologi Tinggi?
2 .
Apa Pengertian Tata Letak dan Apa Saja
Jenis-Jenis Tata Letak
3 .
Apa Contoh Profil Perusahaan Global?
1.3 Tujuan
1 .
Untuk Mengetahui Keunggulan Bersaing Tata Letak
Dengan Teknologi Tinggi
2 .
Untuk Mengetahui Apa Pengertian Tata Letak Dan
Jenis-Jenisnya
3 .
Diharapkan Dapat Menambah Pengetahuan Para
Pembaca Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Keunggulan Bersaing dan Tata Letak dengan Teknologi
Tinggi
Strategi
bersaing adalah pencarian posisi bersaing yang menguntungkan di dalam suatu
industri. Strategi bersaing bertujuan menegakkan posisi yang menguntungkan dan
dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan
industri untuk menciptakan keunggulan bersaing. Perubahan teknologi merupakan salah
satu faktor utama pendorong persaingan dan berperan penting dalam mendorong
perubahan struktur industri serta mendorong terciptanya industri baru. Faktor
penyeimbang yang penting, yaitu hal yang merongrong keunggulan bersaing
perusahaan yang terlindung kuat sekalipun dan sekaligus mendorong perusahaan
lain maju ke depan. Perubahan teknologi cenderung dipandang berharga demi
perubahan itu sendiri, setiap perubahan teknologi yang dapat dipelopori
perusahaan mana saja diyakini sebagai sesuatu yang baik.
Perubahan teknologi merupakan hal
yang penting hanya jika perubahan ini berpengaruh pada keunggulan bersaing dan
struktur industri. Tidak semua perubahan teknologi memberikan manfaat
strategis. Perubahan teknologi bahkan bisa memperburuk posisi bersaing
perusahaan dan daya tarik industri bersangkutan.
Teknologi merupakan hal yang
merangkum seluruh rantai nilai perusahaan dan menjangkau ke luar dari segala
teknologi yang selama ini kita tahu memiliki hubungan langsung dengan produk.
Industri yang telah mencapai tahap kematangan teknologi seringkali menyebabkan
terjadinya malapetaka strategis.
Teknologi dan Keunggulan Bersaing
Teknologi memiliki peran signifikan dalam menentukan
posisi biaya relatif atau difernsiasi relatif karena terwujud dalam setiap
aktivitas nilai dan berperan dalam mewujudkan keterkaitan antara berbagai
aktivitas maka teknologi dapat memiliki pengaruh besar terhadap biaya dan
diferensiasi. Perusahaan yang dapat menemukan teknologi yang lebih bagus
daripada pesaingnya untuk melaksanakan aktivitas akan memperoleh keunggulan
bersaing.
Teknologi dapat mempengaruhi keunggulan bersaing
dengan cara mengubah atau mempengaruhi semua faktor penentu biaya atau keunikan
lain. Perusahaan dapat memakai perkembangannya atau untuk menjadi perusahaan
yang pertama atau satu-satunya yang memanfaatkan faktor penentu tertentu.
Sebagian perusahaan aluminium di Jepang termasuk produsen
biaya tinggi dengan berusaha keras dan berhasil menciptakan teknologi
pereduksian karbotermis sehingga dapat mengurangi konsumsi energi. Contoh
diferensiasi adalah Federal Express yang mengubah konfigurasi rantai nilai
dalam pengantaran paket kecil dan berhasil menyediakan jasa pengantaran yang
lebih cepat dan dapat diandalkan. Perubahan biasanya dalam cara perusahaan
melaksanakan aktivitasnya atau menggabungkan berbagai teknologi yang tersedia
seringkali memungkinkan perusahaan yang bersangkutan memperoleh keunggulan
bersaing,
B.
Tata Letak dan Jenis-Jenisnya
Proses membuat tata letak adalah
merangkaikan unsur-unsur tertentu menjadi suatu susunan yang menyenangkan dan
dapat mencapai tujuan. Karena itu harus dirancang dengan teliti dan seksama.
langkah pertama secara visual adalah proses pemikiran yang menghasilkan
keputusan- keputusan tentang:
- Gagasan-gagasan yang kemudian dinyatakan dengan
kata-kata
- Unsur-unsur yang akan dipakai
- Pentingnya hubungan gagasan dan unsur secara
relatif
- Urutan penyajian
Tata letak adalah suatu
keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi secara jangka panjang. Tata
letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas lingkungan
kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif
akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan
perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak adalah :
Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih
tinggi Aliran informasi, barang atau orang
yang lebih baik Modal karyawan yang lebih
baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman Interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik Fleksibilitas.
Untuk mendapatkan
fleksibilitas dalam tata letak, para manager melatih silang karyawan, merawat
peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja berdekatan,
dan menggunakan peralatan kecil yg mudah dipindahkan.
Jenis -
Jenis Tata Letak
1.
Tata Letak
Miniatur
Kebanyakan pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan
tata letak menggunakan miniatur dengan ukuran yang bebas tetapi masih dilihat
ukuran yang biasanya berbanding tertentu sesuai dengan ukuran yang sebenarnya(dalam
skala).
Sketsa kecil/miniatur mempunyai tiga keuntungan,
yaitu:
¥ Merupakan
sarana ekonomis untuk menguji berbagai rancangan tata letak.
¥ Karena dapat
dikerjakan dengan cepat, sehingga perancang bebas membuat percobaan yang tidak
berhasil. bila dibua dengan ukuran penuh atau ukuran yang sesungguhnya, itu
akan memakan waktu dan tenaga, dan akibatnya agak segan untuk membuang
percobaan yang gagal.
¥ Pelaksanaan
miniatur menimbulkan gagasan lebih lanjut. meskipun sketsa pertama dan kedua
menemui sasarannya, tetapi dapat menghangatkan proses kreasi dan mendorong arus
gagasan yang lebih produktif.
2. Tata Letak Kasar
Tata letak kasar ialah tata letak miniatur terbaik
diperbesar ukurannya menjadi tata letak kasar sebesar ukuran yang sesungguhnya.
3. Tata Letak Komperehensif
Tata letak komperehensif adalah tata letak yang pasti,
memperlihatkan bagaimana wajah hasil akhirnya itu nantinya.
4. Art Work
Art work adalah tata letak lanjutan dari komperehensif
yang telah disetujui dan siap untuk diproduksi cetak. Sebuah
tata letak yang efektif memfasilitasi terjadinya : aliran bahan, manusia dan
informasi di dalam-atau-antar wilayah. Sebuah tata letak yang baik perlu
menetapkan hal-hal berikut :
@ Peralatan penangan bahan – Manager harus
memutuskan peralatan yang akan digunakan, seperti ban berjalan, cranes,
automated storage and retrieval system, juga kereta otomatis untuk mengirim dan
menyimpan bahan.
@ Kapasitas dan persyaratan luas ruang -
Desain tata letak dan penyediaan ruang hanya dapat dilakukan saat persyaratan
jumlah pekerja, mesin, dan perakitan diketahui. Seperti persyaratan
ruangan persegi empat minimal berukuran 6 x 6 kaki, ditambah toilet, kantin,
tangga, lift, juga pencegahan masalah keamanan, kebisingan, debu, temperature,
dan ruangan peraltan dan mesin.
@ Lingkungan hidup dan estetika –
Penentuan tata letak juga membutuhkan keputusan mengenai jendela, penghijauan,
dan tinggu atap untuk menyediakan aliran udara, mengurangi kebisingan, dan
menyediakan keleluasaan pribadi.
@ Aliran informasi – Penentuan tata letak
harus memperhatikan kelancaran komunikasi antar divisi, misalnya jarak antar
ruang, pembatas setengah badan, atau ruang kantor terpisah.
@ Biaya pergerakan antarwilayah kerja –
pertimbangkan hal hal yang berkaitan dengan pemindahan bahan dan kepentingan
beberapa wilayah tertentun untuk didekatkan satu sama lain.
Terdapat enam
pendekatan biasa digunakan oleh para manajer dalam menyelesaikan permasalahan
tata letak, yaitu:
1. Tata Letak Kantor
Adalah
cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan pekerja, dan ruang dengan
mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi. Hal yang
membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi.
Tata letak dan fungsi kantor terus berubah akibat perubahan teknologi. Walaupun
begitu, analisis tata letak kantor masih memerlukan pendekatan berbasis tugas,
korespondensi lewat kertas, kontrak, dokumen hukum, dokumen klien, naskah
cetak, gambar, dan desain masih memegang peraan besar di banyak kantor.
Cara
penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa diagram hubungan
(relationship chart). Diagram yang disiapkan untuk sebuah kantor desainer
produk menyatakan kepala bidang pemasaran haruslah (1) dekat dengan wilayah
desainer, (2) kurang dekat dengan sekretaris pusat, (3) tidak dekat sama sekali
dengan ruang fotokopi atau departemen keuangan.
Pada
layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan. Pertama, teknologi
seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan layout
perkantoran menjadi makin fleksibel dengan memindahkan informasi secara
elektronik. Kedua, perusahaan modern menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang
dan jasa. Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan lebih
sedikit berada di kantor.
2. Tata Letak Toko Eceran
Merupakan
sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan merespon
pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pada ide bahwa penjualan
dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen.
Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk kepada
konsumen sebanyak mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk
terlihat oleh konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat
pengembalian investasi semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan
ritel dapat melakukan pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau
alokasi tempat bagi beragam produk dalam toko. Ada lima ide yang dapat
dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu: Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas
luar toko. Gunakan lokasi yang strategis
untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai keuntungan besar seperti
kosmetika, asesories. Distribusikan “produk
kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung berbelanja, pada kedua
sisi lorong dan letakkan secara tersebar untuk bisa dilihat lebih banyak
konsumen.
Gunakan
lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi
Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi konsumen.
Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi konsumen.
3. Tata Letak Gudang
Storage
atau warehouse atau inventory adalah gudang penyimpanan untuk tempat menyimpan
material baik bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap
dikirim ke pelanggan. Sebagian besar material disimpan di gudang di lokasi
tertentu sampai material tadi diperlukan dalam proses produksi. Bentuk gudang
tergantung ukuran dan kuantitas komponen dalam persediaan dan karakter sistem
penanganan bahan dari produk atau kontainer yang digunakan. Fungsi inventory:
§ Memisahkan berbagai material untuk
proses produksi
§
Menyediakan
material untuk pilihan pelanggan
§
Mengambil
keuntungan diskon
§
Menjaga
pengaruh inflasi
4.
Tata
letak Sel Kerja
Pengaturan
sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan khusus mesin dan
peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok mengidentifikasi
produk yang memiliki karakteristik sama dan kemungkinkan tidak hanya batch
tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari produk yang sama) tetapi juga
sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel kerja tertentu. SeI kerja dapat
dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak yang berorientasi pada
proses. Walaupun ide sel kerja pertama kali diperkenalkan oleh R. E. Flanders
pada tahun 1925, hanya dengan meningkatnya penggunaan teknologi kelompok maka
teknik tersebut semakin teruji.
Ide
sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang biasanya
tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu mengatur mereka
dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian dalam
membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan. Oleh karena
itu, sel kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang
sewaktu desain atau volume produk berubah. Keunggulan Sel kerja adalah:
Mengurangi persediaan bahan setengah jadi karena
Sel kerja di-set untuk menghasilkan keseimbangan aliran dari mesin ke mesin.
Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit karena
berkurangnya persediaan bahan setengah jadi yang diperlukan di antara mesin.
Mengurangi
persediaan bahan baku dan barang jadi karena adanya bahan setengah jadi yang
lebih sedikit, menyebabkan adanya pergerakan bahan yang lebih cepat melalui sel
kerja. Mengurangi biaya
tenaga kerja langsung karena adanya peningkatan komunikasi antar karyawan,
aliran bahan yang lebih baik, dan penjadwalan yang lebih baik. Meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi dan
produk karena karyawan dapat menerima tanggung jawab yang lebih dan kualitas
produk yang dikaitkan secara Iangsung kepada mereka dan sel kerja mereka.
Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin karena
adanya penjadwalan yang lebih baik dan aliran bahan yang lebih cepat. Mengurangi modal pada mesin dan peralatan karena tingkat
pemanfaatan fasilitas yang baik mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan
dan perangkat.
5.
Tata
Letak Berorientasi Produk
Tata letak yang
berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang
sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah. Produksi yang berulang
dan kontinu, menggunakan tata letak produk. Asumsi yang digunakan adalah:
Volume yang ada mencukupi untuk utilisasi
peralatan yang tinggi. Permintaan produk
cukup stabil untuk memberikan kepastian akan penanaman modal yang besar untuk
peralatan khusus. Produk distandarisasi
atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya, yang memberikan penilaian
adanya penanaman modal pada peralatan khusus. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai
kualitas yang seragam (cukup terstandarisasi) untuk memastikan bahwa mereka
dapat dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut.
Terdapat
dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi dan
perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil
dan komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini perakitan (assembly
line) meletakan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan
stasiun kerja. Kedua lini ini merupakan proses yang berulang, dan dalam kedua
kasus, lini ini harus “seimbang”, yaitu waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan
suatu pekerjaan harus sama atau seimbang dengan waktu yang dihabiskan untuk
mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi, sebagaimana
waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh seoarang pekerja di lini
perakitan harus “seimbang” dengan waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja
berikutnya yang dikerjakan oleh pekerja berikutnya.
Keuntungan
utama dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandarisasi dan bervolume tinggi. Biaya penanganan bahan yang rendah. Mengurangi persediaan barang setengah jadi. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandarisasi dan bervolume tinggi. Biaya penanganan bahan yang rendah. Mengurangi persediaan barang setengah jadi. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
Kelemahan tata
letak yang berorientasi pada produk adalah: Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang
diperlukan untuk menjalankan proses cukup besar. Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik
mengakibatkan seluruh operasi pada lini yang sama juga terganggu. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam
produk atau tingkat produksi yang berbeda. Karena
permasalahan lini pabrikasi dan lini perakitan serupa, pembahasan kali ini
ditujukan pada lini perakitan. Pada sebuah lini perakitan, biasanya sebuah
produk berjalan melalui wahana yang otomatis, seperti sebuah ban berjalan,
melalui serangkaian stasiun kerja hingga selesai. Ini merupakan cara mobil
dirakit, televisi dan pemanggang kue dibuat, dan roti lapis pada restoran cepat
saji dibuat. Tata letak yang berorientasi pada produk menggunakan peralatan yang
lebih otomatis dan didesain secara khusus dari pada tata letak yang
berorientasi pada proses.
6. Tata Letak
Berorientasi Proses
Tata letak
yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat menangani beragam
barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk
mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di
saat produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau di saat penanganan
pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang
berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume rendah dengan
variasi tinggi Pada tugas akhir ini hanya dibahas mengenai layout dari lokasi
departemen.
Dengan
penataan lokasi departemen yang baik, diharapkan perusahaan mendapat
keuntungan, antara lain :Biaya penanganan bahan baku menjadi minimal.
Penggunaan ruangan yang efisien. Mencegah terjadinya kemacetan aliran bahan.
Penggunaan tenaga kerja yang efisien. Mengurangi waktu yang diperlukan dalam
proses pabrikasi atau untuk melayani konsumen. Dalam perancangan tata-letak
berorientasi proses, taktik yang paling umum adalah mendekatkan
departemen-departemen yang mempunyai interaksi tinggi sehingga meminimumkan
biaya penanganan material.
Kelebihan dan Kelemahan Tata Letak Berorientasi Pada
Proses
Kelebihan
utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan
tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu mesin, proses
produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerjaan dapat dialihkan
pada mesin lain dalam departemen yang sama. Tata letak ini juga sangat baik
untuk menangani produksi komponen dalam batch yang kecil, atau disebut job lot,
dan untuk memproduksi beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
Kelemahan tata letak ini terletak pada peralatan yang biasanya memiliki
kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam
sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin yang berubah, dan
penanganan bahan yang unik. Sebagai tambahan, peralatan yang memiliki kegunaan
umum, membutuhkan tenaga kerja yang terampil, dan persediaan barang setengah
jadi menjadi lebih tinggi karena adanya pelatihan dan pengalaman yang
dibutuhkan, dan jumlah barang setengah jadi yang tinggi membutuhkan modal yang
lebih banyak. Tata Letak Ruang Gawat Darurat yang menunjukkan Rute dari 2
Pasien
C. Profil
Perusahaan Global
Perusahaan global
adalah unit bisnis yang memiliki kantor pusat di banyak negara lain dengan
sistem pengambilan keputusan desentralisasi. Sistem partisipasi bisnis global
digunakan karena sudah semakin pudar dan hilangnya batasan-batasan pasar suatu
negara dengan negara lainnya (globalisasi). Biasanya perusahaan global memiliki
ciri distribusi sudah ekspor, memiliki unit produksi di luar negara asal dan
melakukan aliansi dengan perusahaan asing.
McDonald’s Mencari Keunggulan
Bersaing Melalui Tata Letak
Dalam setengah abad keberadaannya,
McDonald’s telah membuat perubahan besar-besaran dalam industri restoran
dengan dengan menciptakan suatu restoran siap saji yang memiliki menu terbatas.
McDonald’s juga telah membuat lima inovasi utama. Pertama, adalah pengenalan
tempat duduk di dalam ruangan (1950-an) yang membuat isu strategis dari tata
letak fasilitas, sebagaimana hal kedua, yakni jendela drive-through (1970-an).
Ketiga, penambahan menu sarapan pada menu yang ada (1980-an) merupakan strategi
produk. Keempat, penambahan area bermain (1980-an) yang lagi-lagi merupakan
keputusan tata letak.
Pada tahun 1990-an, McDonald’s melengkapi kelima inovasi utamanya yang kali ini
dengan melakukan penataan ulang dapurnya secara radikal di seluruh outletnya di
Amerika Utara yang berjumlah 13.500. Pada system dapur yang diberi nama “Dibuat
untuk Anda (Made for You)”, roti lapis daging dibuat sesuai dengan tata letak yang
baru.
Pada tahun 2004, waralaba tersebut mulai melakukan inovasi utamanya yang
keenam, tata letak baru untuk pemesanan makanan: kios swalayan (self service
kiosk). Kios swalayan telah berusaha diwujudkan sejak digunakannya ATM di tahun
1985 (ada lebih dari ½ juta mesin ATM). Alaska Airlines adalah maskapai
penerbangan pertama yang menyediakan fasilitas check in bandara secara swalayan
pada 1996. Sekarang, sebagian besar penumpang penerbangan besar melakukan check
in secara swalayan. Kios Check in swalayan memakan tempat lebih sedikit
daripada seorang karyawan, juga mengurangi waktu antre.
Sekarang, McDonald’s sedang mengerjakan inovasi utamanya yang ketujuh, dan
tidak mengejutkan juga berkaitan dengan tata letak. Perusahaan ini sedang
merancang ulang semua restorannya (ada 30.000) di seluruh dunia untuk
menyesuaikannya dengan wajah abad ke 21. Tempat makannya akan terpisah menjadi
tiga bagian dengan setiap karakteristiknya: (1) zona “diam (linger)” focus pada
remaja dan menawarkan furniture yang nyaman dan koneksi Wi-Fi; (2) zona “ambil
dan pergi (grab and go)” menawarkan tempat duduk yang tinggi, bangku ala bar,
dan TV plasma; serta (3) “zona fleksibel” yang mempunyai warna yang cerah untuk
keluarga, kursi fleksibel, dan musik untuk anak-anak. Biaya per bagian ini
sebesar $300.000-$400.000 untuk renovasi.
Seperti telah diketahui oleh McDonald’s, tata letak fasilitas benar-benar
merupakan sumber keunggulan bersaing.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tata letak adalah suatu keputusan penting yang
menentukan efisiensi operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak
dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak
dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif akan dapat
menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan
2.
Saran
Dalam menentukan tata letak, sebaiknya
memperhatikan langkah – langkah berikut :
·
Definisikan tujuan tata letak, dalam hal
ini bisa berupa produk apa yang akan dibuat dan berapa banyak.
·
Memonitor jalannya pabrik dan
mengevaluasi tata letak yang dioperasikan.
·
Melakukan Optimasi Tata Letak - Optimasi
tata letak diantara yang paling banyak diperhatikan ada dua yakni ; minimasi
ongkos penanganan material pada tata letak proses (job shop) dan maksimasi
efektifitas operator dengan penyeimbangan lintas (line balancing) pada tata
letak lintas produksi.
·
Memilih alternatif terbaik berdasarkan
tujuan – tujuan tata letak.
·
Spesifikasikan aktifitas premier yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan diatas, seperti aktifitas produksi ; yang
meliputi identifikasi proses produksi, mesin – mesin yang terlibat, jumlah
mesin dan tenaga kerja pelaksana, kapasitas produksi, kebutuhan gudang bahan
baku dan barang jadi, dan aspek perawatan mesin serta penanganan material.
·
Spesifikasikan aktifitas sekunder yang
mendukung aktifitas premier, seperti parkir, kantor, ibadah/masjid, kantin,
klinik , pengolah limbah/sampah, sarana olahraga, satuan pengamanan, dan jalan
– jalan kendaraan dilingkungan pabrik serta taman – taman.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay &
Render, Barry. 2009. “Manajemen Operasi Edisi 9, Buku 1”.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Heizer, Jay &
Render, Barry. 2009. “Manajemen Operasi Edisi 7, Buku 1”.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Numpang Copas ya min. soalnya isi makalahnya pas banget dengan topik yang akan kami bawakan
BalasHapusbagus banget min.. sukses
BalasHapus